TAMBRAUW, KALAWAI NEWS.COM,- Kontraktor Pelaksana PT. Manekar Jaya Abadi, Nico Anari,ST (Pengusaha Asli Tambrauw) membantah tudingan terkait Puskesmas Manekar yang disebutkan mangkrak dan disinyalir telah terjadi tindakan penyalahgunaan dana pembangunan. Tudingan ini dinilai tidak punya dasar hukum dan bukti lapangan yang akurat.
Isu yang diangkat oleh salah satu media online Sentral Politik. com yang beroperasi di wilayah Ambon, Maluku disinyalir tidak memiliki data dan bukti lapangan yang akurat. Selain itu juga narasumber yang menjadi subyek penulisan berita juga tidak kredibel dan terpercaya serta tidak berani disebutkan namanya.
“Kami bantah berita yang naik pada tanggal 28 Juli 2024 itu tidak benar Karena tidak sesuai fakta lapangan. Saat ini progres kerja di lapangan terus berjalan dan sudah lebih dari 70 %,” kata Nico Anari kepada KALAWAI NEWS.COM, Selasa (6/8/2024).
Nico mengungkapkan pekerjaan penyelesaian Puskesmas Manekar tidak semudah membalik telapak tangan. Hal ini diakibatkan oleh medan jalan yang belum tembus pada saat awal pekerjaan Puskesmas. Karena itu, pihaknya selaku kontraktor pelaksana melakukan pembongkaran dan pembersihan jalan dari Distrik Kebar Selatan (Kampung Akari) menuju Distrik Manekar (Kampung Atay). Sehingga memakan waktu dan biaya yang cukup untuk melakukan pengiriman bahan bangunan menuju Manekar.
“Bayangkan saja acara pelestakan batu pertama pembangunan Puskesmas Manekar tanggal 2 Desember 2023 itu bahan bangunan masih kita bawa menggunakan excavator (red, alat berat). Sehingga tidak mudah harus buka akses jalan baru bisa drop bahan bangunan ke lokasi Puskesmas,” terang Nico.
Nico berkomitmen untuk terus menyelesaikan pembangunan Puskesmas Manekar dalam waktu dekat ini sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kendati pun tagihan yang diajukan baru 60%, tetapi pihaknya berupaya agar pekerjaan terus berjalan hingga selesai tepat waktu.
“Pekerjaan di lapangan tidak ada sangkut paut dengan politik yang saat ini kami jalani. Kami mohon jangan diframing di publik seolah-olah kami membiarkan pekerjaan ini stop dan mangkrak. Tolong jangan sebarkan kebohongan publik hanya untuk kepentingan politik sesaat,” tutup Nico.
[Yohanis Ajoi/KN 01]