MANOKWARI, KALAWAI NEWS.COM,- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Papua menggelar lokakarya bertajuk, “Lokakarya Kurikulum Menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unggul & Berdaya Saing Global,” Senin 19/8/- Selasa 20/8/2024, bertempat di Aula Utama Fakultas Ekonomi – Bisnis, Unipa, Manokwari.
Hadir sebagai narasumber di antaranya, Prof Setyo Tri Wahyudi dari Asosiasi Ekonomi Pembangunan, Reskino SE., M.Si., PhD., Ak, CA, CMA, CERA dari Asosiasi Akutansi dan Ulil Hartono SE., M.Si, Ketua Asosiasi Program Studi Manajemen dan Bisnis Indonesia (APSMBI).
Titik fokus yang diangkat dalam lokakarya ialah bagaimana penerapan sistem pendidikan yang berfokus pada outcome dan tidak hanya berpusat pada materi yang harus diselesaikan atau dikenal dengan istilah Outcome Based Education (OBE).
Pengembangan kurikulum berorientasi hasil yang dibutuhkan oleh pasar atau stakeholder yang merupakan amanat Peraturan Permen Dikti Nomor 53 Tahun 2023.
Dekan Fakultas Ekonomi – Bisnis Universitas Papua, Dr Ir Rully N. Wurarah M.Si mengatakan manfaat langsung dari lokakarya ini di antaranya, sebagai bahan masukan untuk melakukan penyesuaian kurikulum ke arah unggul di mana kurikulum yang telah disusun akan disesuaikan dengan perubahan dan tuntutan perubahan global di luar.
Lanjut Rully selain adanya penyesuaian kurikulum, juga berdampak pada perubahan cara dan metode dosen memberikan mengajar dan menyajikan materi ajar kepada mahasiswa.
Tidak hanya itu, melalui lokakarya ini juga berdampak pada pemberian kesempatan dan keleluasaan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan kapasitasnya.
“Satu hal yang pasti adalah dosen dan mahasiswa dituntut untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di luar,” kata Rully.
Lebih lanjut, Rully berharap dosen perlu beradaptasi dengan perubahan global sehingga dapat membimbing mahasiswa melalui penelitian dan riset sehingga dapat menghantar mahasiswa terserap oleh dunia kerja saat mereka lulus nantinya.
“Hal utama yang paling penting adalah lulusan Unipa dapat diserap oleh dunia kerja baik pemerintah atau pun swasta. Karena itu kurikulum perlu disusun sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan perubahan global di luar,” tandas Rully.
Senada dengan itu, Ketua Panitia Lokakarya, La Ode Alisyah S.E, M.Ec.,Dev menambahkan kegiatan lokakarya yang dilaksanakan merupakan bentuk upaya penyempurnaan terhadap kurikulum agar mampu menjawab tuntutan perubahan dan perkembangan global.
Karena itu, lokakarya didesain dengan melibatkan stakeholder terkait baik instansi pemerintah, sektor perbankan hingga swasta.
Hal ini bertujuan agar memberikan masukan yang diperlukan agar penyusunan materi kuliah dan kurikulum dapat menjawab persoalan dan tantangan di dunia kerja.
“Sasaran utama kita bagaimana kita mampu melahirkan alumni yang mampu menjawab kebutuhan stakeholder apakah itu pemerintah, sektor perbankan atau swasta,” pungkasnya.
(Yohanis Ajoi/KN 01)