


MANOKWARI, KALAWAI NEWS.COM,- Gubernur Provinsi Papua Barat terpilih, Dominggus Mandacan, meminta hasil seleksi calon anggota DPRP mekanisme pengangkatan (Otsus) segera diumumkan tanpa menunggu pelantikan Gubernur definitif.

Hal ini ditegaskan Dominggus Mandacan merespon penundaan pengumuman hasil seleksi dari jadwal dan agenda yang telah ditetapkan sebagai panduan kerja panitia seleksi (Pansel).
“Itu harus segera diumumkan (hasil seleksi), tidak ada cerita menunggu gubernur terpilih dilantik dulu”, sebut Dominggus Mandacan, di Manokwari, pada Kamis [13/2/2025].
Kepala Suku Besar Arfak Provinsi Papua Barat ini menegaskan bahwa, Pansel bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta Pj Gubernur Papua Barat adalah pihak-pihak yang sangat bertanggung jawab atas proses seleksi DPRP.
Karena, sebut Dominggus, penundaan pengumuman hasil seleksi calon anggota DPRP yang dijadwalkan 28 Januari 2025 (seharusnya) justru di ulur tanpa kepastian hingga saat ini.
“Kalau ditunda terus, maka konsekuensinya akan berdampak pada tambahan biaya serta menguras tenaga saja. Sehingga mau tidak mau Pansel harus segera umumkan hasilnya,” kata Dominggus.
Oleh karena itu Dominggus Mandacan meminta agar pihak-pihak yang disebutnya agar bertanggung jawab dan menyelesaikan tugas sesuai jadwal yang telah di SK-kan tanpa menunggu pelantikan Gubernur definitif.
Sebab sebut Mandacan, tidak tercatat dalam SK (Surat Keputusan) bahwa hasil kerja Pansel menunggu gubernur definitif dilantik untuk mengesahkan hasil seleksi.
“Jadi perlu saya luruskan, bahwa Gubernur terpilih tidak terlibat dalam proses seleksi calon anggota DPRP. Dan kewenangan sepenuhnya ada pada Pansel dibawah tanggung jawab Pj Gubernur,” tukasnya.
Kesempatan ini, Dominggus menyatakan bahwa sikap protes yang muncul dari berbagai pihak terhadap hasil seleksi agar tidak menjadi alasan Pansel untuk menunda waktu umumkan hasil seleksi.
Kalaupun ada pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil seleksi, sebut Dominggus, ada jalur hukum yang bisa ditempuh.
Dan baiknya hal itu disampaikan secara terbuka oleh Pansel, sehingga tidak terkesan tertutup dan memicu reaksi berbagai pihak.
“Kalau ada protes, itu wajar-wajar saja di era demokrasi, dan Pansel harus bisa mencari solusi penyelesaian, bukan dibiarkan berlarut-larut dan terkesan lari dari tanggung jawab,” tutup Dominggus Mandacan.
Sementara itu, Ketua Pansel, Yusuf Sawaki, memastikan hasil seleksi calon anggota DPRP Papua Barat diumumkan dalam waktu dekat pada bulan ini (Februari 2025).
Dalam keterangan pers kepada wartawan belum lama ini, Sawaki juga menjelaskan tentang beberapa hal teknis internal Pansel sehingga hasil seleksi belum diumumkan.
“Memang ada beberapa proses yang belum bisa maksimal kita jalankan seperti menghitung hasil karena kondisi, bahkan karena ada masukkan dari beberapa pihak,” ujarnya.
Penundaan pengumuman hasil, sebut Sawaki, juga karena bertepatan dengan hari raya keagamaan 5 Februari 2025.
Namun Ia memastikan bahwa setelah 5 Februari, Pansel akan duduk bersama untuk melihat kembali keseluruhan nilai yang ada di masing-masing anggota Pansel berdasarkan daerah pengangkatan (dapeng).
Selain hal-hal teknis yang disebutkan, Sawaki mengakui bahwa tahapan selanjutnya adalah berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setelah rekapitulasi hasil dilakukan.
“Tahapan terakhir adalah konsultasi dengan Pemda, setelah itu Pansel gelar pleno penetapan hasil seleksi dan diumumkan secara resmi ke publik”, tutup Sawaki.
[Yohanis Ajoi/KN 01/Rilis]