TAMBRAUW, KALAWAI NEWS. COM, – Ketua Dewan Pengurus Wilayah [DPW] Partai Kebangkitan Bangsa [PKB] Provinsi Papua Barat Daya, Abdullah Gazam meminta seluruh kader aktif dan simpatisan PKB untuk serius mendukung dan memenangkan pasangan kandidat kepala daerah yang telah diputuskan oleh Dewan Pengurus Pusat [DPP] PKB.
“Saya mengimbau agar seluruh kader dan simpatisan dapat membangun konsolidasi dan kerjasama secara tertib, rapi dan solid untuk mengamankan pasangan calon yang telah diputuskan oleh DPP PKB di seluruh Papua Barat Daya,” ujar Gazam, pada Sabtu [15/6/2024]
Ia mencontohkan saat ini di Papua Barat Daya, pasangan Yeskiel Yesnath dan Paulus Ajambuani telah ditetapkan oleh DPP PKB untuk diusung pada Pilkada Tambrauw. Berdasarkan SK Nomor: 30127/DPP/01/VI/2024, karena itu secara resmi seluruh kader dan simpatisan wajib mengamankan perintah dari DPP.
“Sudah jelas untuk Tambrauw pasangan Yeskiel Yesnath dan Paulus Ajambuani mantap didukung oleh seluruh kader PKB di daerah,” bebernya.
Gazam menjelaskan tiga tahapan proses pasangan calon kepala daerah dapat mengantongi surat keputusan dari DPP PKB. Tahap pertama, pasangan kandidat wajib membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan pengurus di tingkat DPC [kabupaten] dan DPW [provinsi].
Tahap kedua, paslon bertemu dan bersilaturahmi dengan pimpinan DPP PKB di Jakarta. Pada tahapan kedua ini paslon akan mengikuti Uji Kelayakan [UKK] dan akan dilakukan komunikasi intensif untuk mengenal lebih dalam paslon sebelum diusung.
Tahapan ketiga, pemberian surat keputusan dan penyerahan rekomendasi dukungan kepada paslon yang dinilai layak dan kredibilitas untuk memenangkan pilkada.
“Paslon yang ingin mendapatkan rekomendasi DPP PKB saya ingatkan jangan bikin manuver di luar jalur yang ada, atau potong kompas langsung ke Jakarta,” tegas Gazam.
Ia menambahkan terkait kriteria paslon yang diusung bisa dari kader atau simpatisan maupun dari luar. Dukungan untuk kandidat dapat memperoleh tiket dikembalikan kepada masyarakat dan pengurus di tingkat bawah sejauh mana kandidat atau paslon yang hendak maju memiliki peluang dan potensi untuk dapat memenangkan kontestasi pilkada.
“Survei tidak kami jadikan sebagai patokan utama karena beda lembaga survei beda hasil. Karena itu kami mendengar langsung suara akar rumput agar jelas dan absah sebelum memberi rekomendasi,” pungkasnya. [AJOI/KN 01]