Press ESC to close

Sosialisasi Proyek Perubahan PIM II, Michael Mote: Perkuat Tata Kelola Logistik Pemilu di Papua Barat

MANOKWARI, KALAWAI NEWS.COM,- Sekretaris Komisi Pemilihan Umum [KPU] Provinsi Papua Barat, Michael Mote S.H., M.Hum memaparkan proyek perubahan jangka pendek pada program PIM II berjudul, “Strategi Penguatan Manajemen Logistik Pemilihan Umum di wilayah Provinsi Papua Barat Berbasis Koordinasi, Sinkronisasi, dan Sistem Pendukung,” bertempat di kantor KPU Papua Barat, Arfai, Manokwari, Selasa [16/9/2025].

Michael Mote menjelaskan tujuan utama pemilihan topik dalam proyek perubahan jangka pendek PIM II ini yakni mendorong terciptanya tata kelola logistik Pemilu yang sistematis, efisien dan akuntabel.

Selain itu, diharapkan juga mampu menjangkau seluruh wilayah terpencil, menjamin hak pilih masyarakat secara adil dan merata serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap integritas penyelenggara Pemilu di Papua Barat.

“Latar belakang kondisi geografis Papua Barat yang masih sulit dijangkau berdampak pada proses pendistribusian logistik dan hal teknis lainnya. Dengan karakter geografis yang sulit dan akses transportasi yang terbatas dan belum meratanya infrastruktur kondisi ini berdampak langsung pada efektivitas manajemen logistik Pemilu mulai dari pelipatan, pengesetan, pengepakan, hingga distribusi ke TPS,” ulas Michael Mote di hadapan pimpinan Sekretariat KPU Papua Barat.

Mote lantas menyinggung permasalahan klasik yang sering terjadi dan perlu mendapat perhatian serius yakni keterlambatan penyaluran logistik karena adanya ketergantungan pada jalur laut/udara serta kondisi cuaca yang tidak menentu. Kondisi di daerah terpencil yang tidak memiliki gudang logistik sesuai standar dan terbatasnya SDM teknis.

Selain masalah medan dan cuaca, persoalan belum maksimalnya sinergitas antar penyelenggara baik di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota bersama mitra distribusi dan aparat keamanan masih menjadi pekerjaan rumah.

“Semoga ini menjadi milestone proyek perubahan jangka pendek yang meliputi pertama, SOP sortir, Lipat, Pengesetan, dan Pengepakan Surat Suara. Kedua, Rekrutmen dan Pelatihan Tenaga. Ketiga, Penataan Ruang & Distribusi Logistik. Keempat, Digitalisasi Monitoring Logistik. Kelima, Identifikasi wilayah Sulit Akses [Contoh: Manokwari, Indobey – Fakfak, Wamosan – Teluk Bintuni, Sumuy – Teluk Wondama, Oya – Kaimana, Oray – Pegunungan Arfak, Testega],” urai Michael Mote.

Pihaknya berharap pelaksanaan proyek perubahan PIM II ini dapat menghasilkan penetapan pertama SOP baku terkait sortir, lipat, pengesetan, pengepakan, dan distribusi logistik pemilu di Papua Barat.
Kedua, penetapan desain gudang logistik beserta alur penyimpanan dan distribusi,
Ketiga, penetapan SOP distribusi logistik Pemilu khusus daerah 3T [Tertinggal, Terdepan dan Terluar].
Keempat, penetapan kriteria rekrutmen dan pelatihan tenaga sortir/lipat surat suara.

[Yohanis Ajoi/KN 01/AMDG]

@Katen on Instagram
This error message is only visible to WordPress admins

Error: No feed with the ID 1 found.

Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.