KAIMANA, KALAWAI NEWS.COM,- Petani Kampung Nagura Distrik Arguni Bawah Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat bersama Yayasan Econusa melaksanakan panen perdana Padi ladang jenis Impari 32 yang ditanam di lahan seluas 4 hektar. Padi ladang menjadi salah satu tanaman pangan yang potensial dikembangkan oleh warga di Nagura Distrik Arguni Bawah, Kaimana di tengah keterbatasan dukungan pemerintah.
Suharudin Reasa Ketua Kelompok Tani Nagura Distrik Arguni Bawah, Kaimana, mengakui peranan Yayasan Econusa sangat besar dalam mendampingi warga mulai dari penanaman hingga panen perdana padi ladang di Nagura.
“Harapan Econusa mendampingi warga di sini yakni dapat memperkuat ketahanan pangan karena tingginya kebutuhan akan beras selain itu juga untuk pembibitan sehingga Padi ladang terus ditanam oleh warga,” ulas Suharudin Reasa di Kaimana, Rabu [3/9/2025].
Senada dengan itu, Kepala Kampung Nagura Distrik Arguni Bawah, Aziz Sasefa juga mengungkapkan apresiasinya berkat pendampingan Yayasan Econusa Kelompok Tani Nagura dapat menanam Padi Impari 32 dan dapat melakukan panen perdana.
“Kami mendukung program yang dilaksanakan bersama dengan Econusa dan masyarakat Nagura untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat di wilayah Arguni Bawah dan Kaimana,” urai Aziz Sasefa.
Aziz meminta agar Dinas Pertanian Kabupaten Kaimana dan Pemprov Papua Barat dapat melihat potensi besar wilayah Teluk Arguni, Kaimana sebagai titik pengembangan Padi ladang di Papua Barat.
Ia juga berharap adanya dukungan dan pendampingan yang dilakukan oleh pemerintah sehingga potensi yang ada dapat lebih dioptimalkan untuk penguatan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di Kaimana.
“Kami punya lahan yang luas dan subur namun kami terkendala di pendampingan dan peralatan produksi. Selama ini kami hanya bekerja secara manual dan tradisional, mesin perontok padi yang lama sudah rusak,” pungkas Aziz Sasefa.
Warga Kampung Nagura Distrik Arguni Bawah, Kaimana diharapkan untuk terus menanam padi ladang sehingga mampu mendongkrak pendapatan masyarakat menuju kemandirian pangan dan ekonomi.
[Yohanis Ajoi/KN 01/AMDG]
