SORONG, KALAWAI NEWS.COM,- Anggota MRP PBD daerah pengangkatan Kabupaten Tambrauw, Petrus Sasior mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan berupa pemukulan oleh Sekretaris MRP PBD, Bernardus Asmuruf perihal tuntutan pembayaran hak normatif anggota yang belum dibayarkan hingga saat ini.
“Kami minta agar hak normatif kami segera dibayarkan, kenapa harus ditunda sampai bulan Desember 2024,” kata Anggota MRP Pokja Adat, Petrus Sasior, Sabtu (10/8/2024).
Petrus mengungkap sebagai anggota MRP ia dan anggota lainnya telah bekerja keras dan menopang jalanya pemerintahan bersama Gubernur dan Forkopimda. Namun, hak normatif sebagai anggota MRP tidak dibayarkan tepat waktu sehingga terkesan eksistensi MRP disepelekan. Padahal ada beberapa agenda penting yang harus dikawal oleh MRP ke depan.
“Tugas berat di depan mata ini adalah verifikasi status OAP calon gubernur dan wakil gubernur. Bagaimana kita mau turun bekerja maksimal kalau hak normatif saja tidak mampu dipenuhi oleh lembaga. Jangan bicara masalah di luar kalau yang di dalam saja belum diselesaikan,” beber Petrus.
Ia meminta agar Ketua MRP PBD untuk bertanggung jawab dan mencari solusi tepat agar pembayaran hak normatif anggota tidak ditunda sampai bulan Desember 2024 mendatang. Dirinya siap bertanggung jawab dalam bekerja sebagai utusan adat Kabupaten Tambrauw secara profesional namun hak normatif sebagai anggota MRP harus diselesaikan.
“Kami siap bekerja untuk lembaga ini tapi tolong hak kami diperhatikan. Bagaimana pun kami 33 anggota MRP PBD punya keluarga dan anak yang punya tanggungan biaya hidup,” papar Petrus Sasior.
Sementara itu, Sekretaris MRP PBD, Bernardus Asmuruf saat dikonfirmasi menyampaikan pembayaran hak normatif anggota MRP PBD tidak secepat yang diminta oleh anggota.
“Pembayaran hak normatif ini tidak secepat yang diminta oleh Anggota. Saat ini sedang diproses, karena ini birokrasi jadi tidak semudah yang dipikirkan” jelas Bernardus.
Bernardus Asmuruf lalu menampik adanya insiden pemukulan terhadap Anggota MRP, Petrus Sasior. Ia mengakui dirinya berada di rumah saat terjadi insiden pemukulan tersebut.
“Tidak ada masalah. Beliau datang dalam keadaan mabuk dan langsung membalik meja pimpinan sidang. Masalah ada di dia (red, Petrus Sasior) karena kita mau ajak bicara juga tidak bisa,” pungkas Bernardus Asmuruf.
[Yohanis Ajoi/KN 01]
