Press ESC to close

62 Perwakilan Pedagang Papua Minta Pasar Boswesen Diaktifkan Kembali

SORONG, KALAWAI NEWS. COM, – Sebanyak 62 perwakilan Mama – mama Pedagang Asli Papua Kota Sorong yang tergabung dalam Organisasi Pasar Pedagang Mama – Mama Papua Kota Sorong (P2MP. KS) bertemu dengan Pimpinan Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Daya (PBD) pada Senin, 10/6/2024, pukul 12.00 – 14. 00 WIT, bertempat di kantor MRP PBD, Kota Sorong.

Pertemuan ini dihadiri sejumlah perwakilan pedagang dan tim pendamping para pedagang Papua Kota Sorong, di antaranya, Komunitas AVAA oleh Sdr Yohanis Mambrasar, Tim SKP OSA Sorong, Pastor Heri Lobya OSA, Sanggar KLAFUN, Frida Tabita, serta LENTERA, Sdr Robert Nauw, dan juga turut hadir Organisasi Mahasiswa: PMKRI Cabang Sorong, Sdr Yance Yesnat, Yoap Ik dan Agu dalam memberikan dukungan moril.

Ketua Pasar Pedagang Mama – Mama Papua Kota Sorong (P2MP.KS), Mama Levina Duwit mengatakan kekesalanya atas tindakan Pemerintah Kota Sorong yang membongkar pasar Boswesen tempat jualannya secara paksa dengan pengunaan aparat TNI pada saat pengusuran pasar 2022 lalu. Ia melanjutkan pemerintah membongkar pasar Boswesen tanpa ada sosialisasi dan kesepakatan bersama antara para pedagang dengan pemerintan dan langsung direlokasi menuju pasar Rufei. Masalah kemudian muncul karena di Pasar Rufei pendapatan mereka menjadi menurun dan mereka merugi karena jualan mereka tidak laris terjual. Hal ini diakui mama Levina lantaran sepinya pembeli di Pasar Rufei.

Selain itu, ditambahkannya,  pasca diresmikan, pasar ini tidak dikelola oleh Pemkot Kota Sorong dengan baik sampai saat ini. Hal ini terlihat dari kebersihan pasar yang tidak terawat. Masalah pengembangan pasar juga tidak jalan ditaambah lagi permasalahan keamanan dan ketertiban di dalam areal pasar. Masalah keamanan menurutnya menjadi  persoalan utama bagi para pedagang.

Mama Levina berharap Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Daya (MRP PBD) dapat membantu mendorong pemerintah membangun pasar khusus mama-mama Papua Kota Sorong serta memberian pemberdayaan berupa modal usaha yang disertai pembinaan rutin.

Senada dengan itu, Mama Yuliana Rayar, salah satu pedagang lainnya asal kompleks Suprauw mengatakan pasca Pasar Boswesen digusur mereka kehilangan tempat jualan. Mereka tidak lagi berjualan seperti awalnya berjualan di Pasar Boswesen.

Kondisi ini membuat pendapatannya pun menurun, ia tidak lagi mampu membiayai anak sekolah, dan juga kebutuhan ekonomi keluarganya. Demi mencari sesuap nasi dirinya kini harus melaut mencari ikan untuk konsumsi harian keluarga sebagai pengganti aktifitas jualannya.

Kepedihan yang sama juga disuarakan sejumlah pembicara lainnya dari perwakilan mama-mama pedagang Papua lainnya dalam pertemuan ini.  Prinsipnya mereka membutuhkan tempat jualan yang layak dan juga dukungan modal usaha serta pembinaan yang baik dari pemerintah.

Tanggapan MRP PBD

Menanggapi aspirasi mama-mama pedagang Papua pada pertemuan ini, Ketua Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Daya, Alfons Kambu memberikan apresiasi atas kehadiran dan inisiatif  mama-mama pedagang Papua datang dan menyampaikan aspirasi terkait pasar Boswesen.

MRP Papua Barat Daya jelasnya, mendorong dan melanjutkan aspirasi ini kepada Pemerintah Provinsi PBD maupun  Kota Sorong. Ditambahkan Alfons, pembangunan pasar khusus merupakan indikator kemajuan orang Papua.“

“Saya sebagai pimpinan melihat serius sekali kehadiran dan aspirasi ini, saya segera bentuk pansus dan merumuskan aspirasi yang sudah disampaikan ini”. ungkap Kambu.

4 Poin Rekomendasi

Diakhir dari dialog antar para pedagang dengan MRP PBD, para pedagang Papua Kota Sorong melalui kordinator organisasi P2MP.KS diserahkan empat poin aspirasi yang menjadi rekomendasi pertemuan kepada Ketua MRP PBD.

Rekomendasi P2MP.KS pada pertemuan ini :
1. Pemerintah Provisi Papua Barat Daya dan Kota Sorong harus membangun pasar khusus pedagang Papua Kota Sorong di Lokasi Pasar Boswesen.

2. Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Kota Sorong melakukan pembinaan usaha pedagang Papua dalam bentuk pemberian modal usaha dan dikelola secara mandiri oleh Koperasi Pedagang Papua.

3. Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Kota Sorong menyediakan transportasi pedagang Papua sebagai sarana penghubung pedagang dengan pasar, yang dapat dikelola secara mandiri oleh unit pasar atau koperasi pedagang Papua.

4. Pemerintah Kota Sorong segera mengisinkan pengunaan lokasi pasar Boswesen sebagai tempat jualan para pedagang Papua atau aktifkan Kembali pasar Boswesen. (AJOI/KN 01/RILIS)

@Katen on Instagram
This error message is only visible to WordPress admins

Error: No feed with the ID 1 found.

Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.